Bisakah E-Trace Alumni Dengan Menggunakan Pendekatan Metode Agile

Pengembangan sistem E-Trace Alumni dengan menggunakan pendekatan metode Agile adalah strategi yang efektif untuk mengelola dan melacak data alumni secara dinamis dan responsif. Sistem E-Trace Alumni adalah sebuah aplikasi atau platform yang digunakan oleh institusi pendidikan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melacak informasi tentang lulusannya, seperti status pekerjaan, pencapaian, dan keterlibatan mereka dalam kegiatan alumni. Pendekatan Agile dalam pengembangan sistem ini memungkinkan pengembangan yang lebih fleksibel dan iteratif, meningkatkan kolaborasi antara pengembang dan pengguna, serta memastikan bahwa sistem akhirnya memenuhi kebutuhan pengguna sebaik mungkin.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam mengembangkan E-Trace Alumni dengan menggunakan metode Agile:

1. Perencanaan Awal

  • Pengumpulan Kebutuhan: Melibatkan stakeholder (dosen, staf administrasi, dan alumni) untuk mengumpulkan kebutuhan dan ekspektasi terhadap sistem E-Trace Alumni.
  • Penentuan Fitur: Menentukan fitur utama yang harus dikembangkan berdasarkan kebutuhan yang terkumpul. Misalnya, basis data alumni, sistem pelaporan, dan dashboard interaktif.

2. Pembentukan Tim Agile

  • Scrum Master: Bertanggung jawab mengatur dan memastikan tim Agile mengikuti prinsip-prinsip Agile.
  • Product Owner: Mewakili kepentingan pengguna dan stakeholder, serta mengatur prioritas backlog.
  • Tim Pengembang: Programmer, desainer UI/UX, dan tester yang akan mengerjakan sistem.

3. Pengembangan Iteratif dan Incremental

  • Sprint Planning: Menyusun sprint, yang biasanya berdurasi 2-4 minggu, di mana tim memilih tugas-tugas dari backlog yang akan diselesaikan.
  • Daily Stand-ups: Pertemuan harian untuk memperbarui progres dan mengidentifikasi hambatan.
  • Sprint Review: Di akhir sprint, tim mempresentasikan hasil kerja kepada Product Owner dan stakeholder untuk mendapatkan umpan balik.
  • Sprint Retrospective: Tim dan Scrum Master mendiskusikan apa yang berjalan baik, apa yang bisa diperbaiki, dan merencanakan perbaikan untuk sprint berikutnya.

4. Pengujian dan Feedback

  • Pengujian Berkelanjutan: Melakukan testing baik secara manual maupun otomatis selama sprint untuk memastikan kualitas kode.
  • Demo kepada Pengguna: Menunjukkan versi interim kepada pengguna untuk mendapatkan feedback yang akan dimasukkan ke dalam sprint berikutnya.

5. Peluncuran

  • Deployment: Setelah sistem memenuhi seluruh kebutuhan dan mendapat persetujuan dari semua pihak, sistem siap untuk diluncurkan.
  • Training Pengguna: Memberikan pelatihan kepada pengguna untuk memastikan mereka dapat menggunakan sistem dengan efektif.

6. Pemeliharaan dan Evaluasi Berkelanjutan

  • Monitoring: Memantau sistem yang telah diluncurkan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang muncul.
  • Iterasi Lanjutan: Agile memungkinkan pengembangan berkelanjutan berdasarkan kebutuhan dan feedback baru dari pengguna.

Penggunaan metode Agile dalam pengembangan E-Trace Alumni memungkinkan pengembangan yang lebih adaptif terhadap perubahan kebutuhan dan memastikan hasil akhir yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pengguna. Pendekatan ini juga mendukung kolaborasi yang erat antara pengembang, pengguna, dan stakeholder, yang esensial dalam menciptakan sistem yang efektif dan efisien.